Kamis, 11 Juni 2009

Mencoba Berfilsafat

Ini aku, tetap menjalani hari-hari yang sama seperti yang selama ini aku jalani. Tidur, makan, berteman, dan bermimpi. Semakin mencoba mengerti tentang arti hidup ini, semakin menyadari bahwa aku sedemikian kecil di hadapan kuasa Allah. Betapa diri ini begitu banyak tidak paham dengan pertanda-pertanda langit yang telah terhampar di sekitarku. Aku masih tak tau apa legenda pribadiku. Aku hanya mencoba apa yang kulakukan sekarang adalah untuk kehidupan masa depanku. Sama sekali melupakan makna yang terkandung dalam jalan hidupku. Bahkan aku tidak tau hadiah apa yang paling aku inginkan di dunia ini. Hadiah yang selalu ada dalam angan dan ku yakin akan terwujud suatu saat nanti.

Aku ingin mengerti akan diriku. Aku ingin mengembara tuk meraih legenda pribadiku. Menemukan hal yang selalu berdenyut dalam hastratku. Tapi hati ini terlalu takut untuk sekedar berangan. Perasaan takut gagal yang begitu kuat mencengkram langkahku. Benarkah aku tak mampu melawan kelemahan diri ini? Aku tak ingin hidupku ini berakhir tanpa tau apa legenda pribadiku. Aku tak mau hidupku berlalu dengan sia-sia. Karena waktu takkan pernah berulang, yang dengan kejam akan terus berlalu tanpa membiarkan seseorang untuk menghentikannya.

Kini yang kupahami, waktuku untuk terus bermimpi dan berusaha akan semakin sedikit. Aku tak ingin lagi terpaku pada hal-hal yang tidak perlu. Aku ingin terbebas dari segel pengecutku. Aku ingin lari menuju impian yang berujung pada legenda pribadiku. Ini tidak hanya sekedar bualan dan permainan kata. Ini adalah awal dari masa depan yang indah dimana sekarang aku sedang berjuang untuk mewujudkannya. Seperti seorang alkemis yang tak pernah patah semangat untuk mencari rahasia jiwa buana.

Inilah aku dihari ini dan akan terus berusaha melakukan yang terbaik dalam hidupku. Karena aku tak ingin menyesal dan tak ingin kehilangan momen detik demi detik perjalananku menuju impian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar